•   24,Jan,2021
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Lomba
    • Pengumuman
    • Advertorial
  • Opini
    • EKONOMI & BISNIS
    • AKSI KORPORASI
    • GAYA HIDUP
    • TRANSPORTASI
    • KESEHATAN & KECANTIKAN
    • UMKM
    • TEKNOLOGI
    • PERTANIAN & PERKEBUNAN
    • WISATA
    • BIROKRASI
  • Review
    • MAKANAN & MINUMAN
    • KESEHATAN & KECANTIKAN
    • KEBUTUHAN RUMAH TANGGA
    • MATERIAL & ELEKTRONIK
    • MAINAN ANAK
    • TEKNOLOGI
    • BIROKRASI
    • SERBA-SERBI
    • HOTEL & RESTO
    • FASHION
  • REGISTER
  • LOGIN

Custom Pages

  • About
  • Typography
  • Shortcodes
  • Portfolio
  • Contact

Latest Post

The Best Street-Style Pics Copenhagen
Jan 21, 2018
The Best Street-Style Pics Copenhagen
Jan 21, 2018
The Best Street-Style Pics Copenhagen
Jan 21, 2018

Subscribe

  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • Pinterest
Cari
Trending Now
Brown Sugar Iced Coffee
Go with Gopay
Berwisata ke Hutan Pinus Limpakuwus Yuk! Si Primadona Baru Banyumas
Super Vegitoks Cleanser
Siapa Mengira Kali Cilik yang Dulu Penuh Sampah, Sekarang Jadi Destinasi Wisata?
Makanan & Minuman | HEADLINE

Sempol pun Bisa Jadi Frozen Food?

07 Januari 2021 97      0
( words)

Ilustrasi, koleksi pribadi

Sempol pun Bisa Jadi Frozen Food?

Tak banyak orang tahu bagaimana asal-usul  jajanan pinggir jalan bernama sempol. Salah satu olahan yang berbahan dasar tepung ini mulai digandrungi oleh pecinta kuliner jalanan di tahun 2020. Selain rasanya yang gurih menggelitik, harganya pun murmer, bikin ngiler. Satu tusuknya hanya dihargai Rp.500-Rp.1000 saja. Sempol merupakan makanan olahan sejenis cikok atau pentol. Bedanya, sempol disajikan dengan menggunakan tusuk, dan sebelum menggorengnya pun harud dicelupkan ke dalam telur kocok terlebih dahulu. 

Asal-muasal sempol sebenarnya diambil dari salah satu nama desa di Kabupaten Malang, tepatnya Desa Sempol, Kecamatan Pagak. Cak Man adalah seorang pedagang kuliner yang merantau ke kota Malang untuk berjualan cilok. Karena banyaknya pedagang cilok, beliau berpikir untuk menciptakan olahan yang unik dan berbeda dari yang lain. Berbekal bahan cilok yang dikepal dan diberi tusuk, akhirnya terciptalah sempol. Hingga sekarang pun Anda bisa temukan sosok di balik nama sempol itu di pintu gerbang BSS (Brawijaya Smart School) tepatnya di sebelah gerbang BNI.

Mbak Yuli, salah satu sahabat saya, memiliki ide cemerlang untuk memproduksi sempol sendiri dalam bentuk frozen food. Ada sempol original dan sempol krispy. Sempol kriuk produksi ibu empat anak ini pun tergolong baru, karena dibalur dengan tepung roti supaya krispy. Tak tanggung-tanggung, beliau membutuhkan 10 kilogram tepung, bahkan lebih dalam sekali produksi. Setiap adonan terdiri dari 7 kilogram tepung yang akan menghasilkan 30 bungkus sempol. Per bungkus berisi 22 tusuk. Proses pembuatannya pun membutuhkan tenaga 3-6 karyawan. Sungguh usaha kecil yang patut diapreseasi. 

 

Foto, sempol frozen siap kirim

 

Lalu kemana sempol dipasarkan? Mbak Yuli dan tim tidak perlu susah-susah menjual ke pasaran. Ada distributor yang siap menyalurkan hasil usaha kecil menengah dengan  lebel D' Rahma tersebut. Selain itu, sebagian pedagang kuliner merasa terbantu, karena pekerjaannya menjadi lebih ringan dengan adanya sempol dalam bentuk frozen. Mereka tak perlu lagi susah payah membuatnya di rumah. Cukup memesan pada rumah produksi, dan tinggal menjajakannya di sekolah-sekolah atau pun tempat wisata. Untuk penyajian, para pedagang kuliner biasanya hanya menyiapkan telur kocok sebelum menggorengnya. 

Resep dan proses mengolah jajanan sempol sendiri tergolong mudah. 


Bahan,
Untuk ukuran adonan satu kilo tepung kanji/sagu/tapioka, campurkan dengan 1 kilogram ayam fillet dan 500 gram tepung terigu. 
Bumbunya sebagai berikut,
Bawang puting 20siung
10 sendok teh garam
10 sendok teh gula
10 sendok bawang merah goreng
5 telur ayam
Lada bubuk secukupnya
Irisan daun bawang
Penyedap secukupnya 

Campurkan semua bahan dan bumbu dengan air  secukupnya. Jangan sampai terlalu encer, karena adonan tidak akan bisa dikepal. Setelah adonan tercampur rata, kepal-kepal pada sebuah tusuk yang terbuat dari bambu hingga habis. Proses selanjutnya, masukkan kepalan adonan itu ke dalam panci dengan air yang sudah mendidih. Rebus kurang lebih 10 menit, atau sampai adonan mengapung, lalu tiriskan. Setelah dingin, sempol siap dipacking. Untuk sempol krispy, tambahkan baluran telur kocok dan tepung roti sebelum dipacking dan diberi lebel D'Rahma. Lebel D'Rahma sendiri berasal dari nama putri ibu muda yang penuh semangat tersebut. Diharapkan dari nama tersebut rezeki akan terus bertambah dan menjadi berkah. Aamiin. 

Untuk sobat Sukon yang ingin mencicipi kuliner sempol tanpa harus ribet dan belepotan tepung, sempol frozen D'Rahma solusinya. 

 

 

Salam, mari ramaikan  kuliner sekitar kita. 

 

 

Artikel Terkait

Penulis

Dian Hariani

Postingan Terbaru

Mengenal 6 Jenis Vegetarian Berdasarkan Pantangan Makanan
23 Januari 2021
Wajah di Balik Curug Bangkong
21 Januari 2021
Warung Parikaton, Paduan Menu Klasik dan Live Music
21 Januari 2021
Ingin Bahagia dan Awet Muda? Konsumsi Benda Busuk Ini!
20 Januari 2021
Mengenang Masa Kecil Lewat Tumis Remis Cabe Ijo
13 Januari 2021
Mencegah Timbulnya Jerawat Dengan Pisang
13 Januari 2021
Tingkatkan Libido Dengan Jahe Merah
10 Januari 2021

Ikuti Kami

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Copyright © 2020 Suarakonsumen.co