Khasiat di Balik Segelas Kunyit Asam
Ilustrasi, koleksi pribadi
Khasiat Di balik Segelas Kunyit Asam
Jamu adalah minuman tradisional yang merupakan warisan turun-menurun sejak jaman nenek moyang kita. Masyarakat Indonesia biasa menyebutnya sebagai pengobatan herbal, karena berasal dari racikan bahan-bahan alami tanpa zat kimia apa pun.
Istilah jamu itu sendiri, menurut ahli bahasa Jawa Kuno, berasal dari bahasa Jawa, jampi atau usodo yang artinya sebuah proses penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan dari tumbuhan disertai doa-doa. Pada abad pertengahan 15-16 M, istilah jampi mulai populer di kalangan keraton. Pada akhirnya jamu pun mulai diperkenalkan pada publik oleh para dukun atau tabib pengobatan tradisional. Jamu kunyit asam adalah salah satu dari sekian banyaknya racikan khas tradisional yang juga familiar di kalangan masyarakat kita.
Pada masa kecil saya dulu begitu mudah mendapatkan minuman tersebut dari Mbok Jamu yang berjalan berkeliling di sekitar kampung. Mbok Jamu dengan menggendong rinjing di punggungnya yang kuat menawarkan hasil racikannya dengan resep-resep sehat ala orang jaman dahulu. Wanita setengah baya itu memakai pakaian khas kebaya dengan selendang terikat erat dipundak, berkeliling menjajakan minuman sehat hasil racikan tangannya. Ada jamu kencur, kunyit asam, temu lawak, temu ireng, dan bermacam lainnya. Tak pernah mengenal lelah meski terik membuat keringatnya bercucuran. Namun, sekarang ini, Mbok Jamu hampir tak pernah bisa lagi dijumpai, karena seiring perjalanan waktu, jamu diproduksi oleh pabrik dalam bentuk serbuk, sehingga mudah disimpan dan diminum kapan saja saat dibutuhkan. Tinggal buka bungkusnya, taruh dalam gelas dan tuangkan air hangat ke dalamnya, seduh, beres.
Karena langkanya jamu keliling, akhirnya ibu saya menjajal resep yang diajarkan oleh nenek di waktu senggangnya. Kebiasaaan mengonsumsi jamu bagi kami lima bersaudara pun terbawa hingga sekarang. Terlebih, saya yang paling suka dengan jamu kunyit asam.
*foto, saat proses perebusan
Cara membuatnya pun mudah saja. Ambil 300 gram batang kunir, bersihkan, diparut, lalu larutkan dalam setengah panci air atau sekitar satu setengah liter dengan campuran segenggam asam Jawa. Rebus hingga mendidih dan mengeluarkan aroma khas yang menyegarkan. Untuk memberikan cita rasa manis, campurkan gula jawa ke dalam larutan kunyit asam yang direbus tadi. Jika tidak suka gula, bisa juga tambahkan dua sendok madu dalam segelas jamu kunyit asam yang masih hangat. Mudah, bukan?
Dari dahulu, sampai sekarang pun saya masih setia dengan jamu kunyit asam, dan masih rutin meraciknya sendiri setiap dua minggu sekali. Bedanya, saya sengaja hanya menggeprek kunirnya sebelum direbus, agar lebih cepat dan mudah mengerjakannya di sela aktifitas ibu rumah tangga.
Di balik segelas jamu kunyit asam, terdapat berbagai khasiat yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat kebanyakan. Diantara khasiat minuman sederhana nan menyegarkan tersebut antara lain ;
1. Sebagai anti oksidan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Mengatasi keputihan pada wanita
4. Melancarkan dan mengurangi nyeri saat haid
5. Anti inflamasi atau mengurangi peradangan pada sendi
6. Meningkatkan fungsi otak
7. Mengurangi bau badan
8. Menurunkan berat badan
9. Mencegah jerawat
10. Mencerahkan kulit, serta
11. Mencegah penuaan dini
Nah, bagi sobat Sukon yang ingin sehat dengan cara mudah dan tanpa harus keluar biaya mahal, biasakan minum jamu kunyit asam. Cantik dari dalam dengan ramuan nenek moyang pasti menyenangkan. Iya khaaan?