•   24,Jan,2021
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Lomba
    • Pengumuman
    • Advertorial
  • Opini
    • EKONOMI & BISNIS
    • AKSI KORPORASI
    • GAYA HIDUP
    • TRANSPORTASI
    • KESEHATAN & KECANTIKAN
    • UMKM
    • TEKNOLOGI
    • PERTANIAN & PERKEBUNAN
    • WISATA
    • BIROKRASI
  • Review
    • MAKANAN & MINUMAN
    • KESEHATAN & KECANTIKAN
    • KEBUTUHAN RUMAH TANGGA
    • MATERIAL & ELEKTRONIK
    • MAINAN ANAK
    • TEKNOLOGI
    • BIROKRASI
    • SERBA-SERBI
    • HOTEL & RESTO
    • FASHION
  • REGISTER
  • LOGIN

Custom Pages

  • About
  • Typography
  • Shortcodes
  • Portfolio
  • Contact

Latest Post

The Best Street-Style Pics Copenhagen
Jan 21, 2018
The Best Street-Style Pics Copenhagen
Jan 21, 2018
The Best Street-Style Pics Copenhagen
Jan 21, 2018

Subscribe

  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • Pinterest
Cari
Trending Now
Brown Sugar Iced Coffee
Go with Gopay
Berwisata ke Hutan Pinus Limpakuwus Yuk! Si Primadona Baru Banyumas
Super Vegitoks Cleanser
Siapa Mengira Kali Cilik yang Dulu Penuh Sampah, Sekarang Jadi Destinasi Wisata?
Makanan & Minuman | HEADLINE

Seruit, Si Kuliner Lokal Tanah Siger dengan Cita Rasa Nyentrik

30 November 2020 89      0
( words)

Ilustrasi/ist

Kuliner lokal asal Lampung satu ini memang nyentrik abis! Bagaimana bisa? Bisa, dong! Mari kita cek bersama.

Pernah makan ikan dengan sambal? Tentu pernah, ya! 

Kalau ikan dengan sambal plus lalapan? Pernah juga. 

Kalau ikan dengan sambal mix durian? Wah! 

Ikan dengan sambal plus mangga? Wow!

Inilah keunikan seruit, makanan khas Lampung yang tidak sekedar menyatukan ikan, sambal, dan lalapan saja, tapi juga buah-buahan dengan rasa dan aroma ekstrem, dalam satu porsi. Serasi juga serasa dengan Nusantara, yang berbeda-beda tapi tetap satu cinta. 

Dalam kedudukannya di masyarakat Lampung, seruit memilik makna harfiah kebersamaan, sedangkan nyeruit dapat diartikan sebagai makan secara bersama-sama. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat Lampung yang gemar berkumpul dan saling silaturahmi, cermin dari kerukunan dan persatuan. 

Mereka merasa bahwa dalam tiap kebersamaan akan lebih mantap jika dilengkapi dengan makan bersama. Maka dipilihlah seruit sebagai menu utama, untuk membuat momen kebersamaan menjadi lebih hangat. 

Pada masa lalu nyeruit dilaksanakan hanya pada acara-acara adat untuk tujuan tertentu seperti pernikahan, khitan, dan upacara pemberian gelar. Namun, minat yang tumbuh semakin tinggi terhadap sajian olahan ikan ini membuat nyeruit makin membumi. 

Kini seruit bisa dinikmati dalam acara kumpul keluarga, hari raya, juga dihadirkan pada acara-acara pemerintahan sekalipun tanpa unsur adat. Bahkan demi memenuhi permintaan masyarakat luar Lampung yang ingin mencicip kuliner lokal nyentrik ini, kini seruit dapat dengan mudah ditemukan di resto-resto atau rumah makan di Lampung yang menjual makanan basah olahan ikan. 

Jadi, kalau dulu nyeruit merupakan gelaran makan bersama dengan jumlah orang yang banyak, kini siapapun boleh menikmati seruit bahkan jika hanya berdua saja.

Seruit sendiri terdiri dari menu utama berupa ikan sungai, seperti belida, baung, dan layis. Namun seiring berjalannya waktu ikan dapat disesuaikan sesuka selera. 

Penulis menggunakan ikan bawal

Ikan segar ini harus dibakar atau digoreng, setelah sebelumnya dilumuri dengan bumbu umum yang meliputi bawang putih, garam, jahe dan kunyit. Setelah matang, ikan akan disajikan dengan sambal khas seruit Lampung. Sambal ini adalah sambal terasi biasa, yang ditambah dengan tempoyak, yaitu fermentasi buah durian yang bentuknya menyerupai selai. 

Rasa yang dihasilkan pun sungguh ajaib. Pedas, manis, dan asam dengan cita rasa durian asli dari sambal beradu padu dengan gurihnya ikan. Ah, nikmatnya! 

Tapi bukan berarti seruit bakal gagal dinikmati oleh sobat Sukon yang tidak suka durian, lho! Karena pilihan kombinasi sambal ternyata juga bisa dicampur dengan mangga, terutama dari jenis kuweni, atau yang Orang Jawa biasa sebut mangga asem bawang. 

Mengapa harus mangga kuweni? 

Sobat Sukon pasti tahu bahwa mangga jenis satu ini memiliki aroma yang sangat kuat dan khas, serta rasa yang dominan asam ketimbang manisnya. Bahkan karena aromanya yang kuat dan relatif tahan lama, para ibu di Lampung kerap meletakkan kulit buah kuweni ini di dalam kulkas sebagai pengharum alami, tentu saja setelah daging buahnya diolah untuk campuran sambal. 

Lalu sila bayangkan sendiri cita rasa ajaib efek campuran sambal terasi dan buah mangga satu ini. Hmm... yummy! 

Tapi, seruit belumlah dikatakan lengkap jika tidak dimakan bersama lalapan. Untuk lalapan biasanya terdiri dari sayur-sayuran mentah seperti daun kemangi, mentimun, selada, daun jambu mete muda, terung lalap bulat, dan tidak lupa pula petai, jengkol atau jaling. Tapi bagi yang kurang menyukai lalap mentah, seruit tetap cocok disandingkan dengan lalapan rebus. Bahkan rasanya tetap nyentrik dengan petai dan terung bakar. Tentu boleh saja skip bagian petai, jengkol dan jaling bagi yang kurang suka dengan rasa maupun aromanya. 

Penulis menggunakan menu lalapan terung bakar, daun bayam rebus dan petai.

Demikianlah seruit, kuliner lokal khas Lampung menempati posisinya sebagai sajian nyentrik olahan ikan. Penulis sendiri sangat menyukai seruit, terlebih sambal tempoyaknya yang bikin nagih, maunya nambah lagi, lagi... dan lagi. 

Nah, bagi sobat sukon yang akan atau sedang berkunjung ke Tanah Siger, jangan lupa icip-icip seruit, ya! 

Dijamin kamu bakalan susah lupa! 

[-] 

#kulinerlokal

#seruitlampung

Artikel Terkait

Nasi Jaha Kudapan Ucapan Syukur dengan Cita Rasa Juara

Aroma Gurih Masa Lalu dari Opak Angin Bakar Khas Wonosobo

Kuliner Lokal Betawi yang Bersikukuh pada Tradisi

Penulis

Anisa Ariyani

Postingan Terbaru

Mengenal 6 Jenis Vegetarian Berdasarkan Pantangan Makanan
23 Januari 2021
Wajah di Balik Curug Bangkong
21 Januari 2021
Warung Parikaton, Paduan Menu Klasik dan Live Music
21 Januari 2021
Ingin Bahagia dan Awet Muda? Konsumsi Benda Busuk Ini!
20 Januari 2021
Mengenang Masa Kecil Lewat Tumis Remis Cabe Ijo
13 Januari 2021
Mencegah Timbulnya Jerawat Dengan Pisang
13 Januari 2021
Tingkatkan Libido Dengan Jahe Merah
10 Januari 2021

Ikuti Kami

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
Copyright © 2020 Suarakonsumen.co